BAB II
PEMBAHASAN
1.1. Pengertian Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek pasar dan
pemasaran atau oleh
Gitinger diistilahkan sebagai
aspek komersil merupakan rencana
pemasaran output yang dihasilkan oleh proyek dan rencana penyediaan input yang
dibutuhkan untuk kelangsungan dan pelaksanaan proyek. Berdasarkan uraian
tersebut, maka dalam aspek pasar dan pemasaran terdapat dua sudut pandang yaitu
sudut pandang output dan sudut pandang input.
Dari sudut pandang output, analisis pasar untuk hasil proyek adalah
sangat penting untuk meyakinkan
bahwa terdapat suatu
permintaan efektif pada
tingkat harga yang menguntungkan. Aspek pasar dan
pemasaran dari sudut pandang output setidaknya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
di bawah ini :
§ Kemana produk akan
dijual ?
§ Apakah pasar cukup
luas untuk dapat menampung produksi baru tanpa mempengaruhi harga ?
§ Jika harga
menunjukkan indikasi akan terpengaruh, lalu berapa besarnya ?
§ Apakah proyek masih
dapat terus berjalan pada tingkat harga yang baru ?
§ Berapa besar porsi
(share) keseluruhan pasar yang akan dikuasai proyek ?
§ Apakah tersedia
fasilitas-fasilitas yang cocok untuk menangani produk baru tersebut ?
§ Mungkin harus
dimasukkan juga persyaratan
untuk pengolahan dalam
proyek, atau diperlukan suatu
proyek pemasaran yang terpisah dari proyek pengolahan atau distribusi (Austin,
1981).
§ Apakah produk yang
dihasilkan proyek dimaksudkan
untuk konsumsi domestik atau
ekspor ?
§ Apakah proyek
menghasilkan kualifikasi atau kualitas yang diminta oleh pasar ?
§ Rencana finansial
apa yang diperlukan
untuk memasarkan output,
dan persyaratan khusus yang
bagaimana yang diperlukan dalam proyek untuk membiaya pemasaran ?
Dari sudut pandang input,
rencana-rencana yang cocok
harus dibuat untuk meyakinkan
tersedianya sarana produksi ternak (seperti: pakan ternak, obat-obatan,
vitamin, mineral dan peralatan), ternak (bibit, bakalan, induk, DOC, dan DOD)
yang akan diusahakan. Kajian mengenai
aspek pasar dan pemasaran dari sudut pandang input setidaknya harus mampu
menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini :
1.
Apakah saluran pasar untuk input tersedia ? dan apakah
mempunyai kapasitas yang cukup untuk menyediakan input tersebut tepat pada
waktunya ?
2.
Bagaimana pembiayaan (financing) bagi penyedia (supplier)
input ?
3.
Haruskan saluran baru dibuat oleh proyek atau haruskah
rencana-rencana khusus dibuat dalam menyediakan saluran pemasaran untuk input
tersebut?
Aspek pasar merupakan salah satu aspek yang berkenaan mengenai kondisi
pasar dari bidang usaha yang di jalankan, dan merupakan urutan pertama bila
akan menyusun suatu laporan Studi Kelayakan Bisnis. Oleh karena itu terdapat
beberapa pertanyaan yang mendasar mengenai aspek pasar pada bisnis atau usaha
yang akan di jalankan.
Pertanyaan
yang mendasar :
o
Berapa market potensial yang tersedia.
Untuk
mengetahui berapa market potensial yang tersedia maka dapat menggunakan
informasi yang telah lalu, dengan kata lain sang pemilik usaha sebelum membuka
usahanya harus terlebih dahulu melakukan perbandingan dengan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan usaha yang akan akan di
lakoninya.
Sebagai contoh :
Apabila akan membuka usaha rumah makan bakmi jawa, tentunya pasar
potensial yang tersedia sangat banyak sekali dari orang yang berusia lanjut
sampai dengan orang yang berusia muda.
o
Berapa market share yang tersedia dari seluruh pasar
potensial.
Untuk
mengetahui ini maka dapat melakukan pengamatan siapa saja yang bisa atau
mungkin dapat membeli produk yang dihasilkan, dengan mengetahui perbandingan
yang ada di dalam market potensial.
Sebagai contoh :
Apabila akan membuka usaha berupa warung Bakmi Jawa, usahakan mempunyai
tempat usaha yang terletak di tengah perkampungan dan di pinggir jalan serta
memiliki cita rasa tersendiri, dengan alasan tidak semua orang yang lewat atau
lingkungan sekitar akan selalu membeli bakmi jawa yang sudah di hasilkan dan
merasa cocok dengan cita rasa tersebut.
o
Strategi pemasaran yang akan di gunakan.
Untuk
melakukan strategi pemasaran dapat menggunakan strategi Marketing Mix yang di
titik beratkan kepada Product Life Cycle atau keberlangsungan hidup produk yang
di hasilkan, ini ditujukan karena bila sebuah usaha sudah menjadi dominan maka
tidak berarti tidak ada pesaing, justru sebaliknya, pasti akan ada pesaing, dan
kalau pesaing ini di biarkan maka jika terdapat kesalahan dalam pemasokan dari
perusahaan yang dominan sempat mengalami keterlambatan atau hambatan, pangsa
pasar yang kecil itu akan di manfaatkan oleh pesaing sebagai senjata untuk
merebut market potensial dari usaha yang sudah dominan tersebut.
Sebagai
contoh :
Apabila warung Bakmi jawa tadi sudah cukup terkenal dan memiliki
pelanggan potensial yang sudah memenuhi target penjualan perhari, akan tetapi
tempat yang di jadikan makan tidak di renovasi, sehingga saat para pelanggan
tersebut menikmati makannanya sering berdesakan dan kepanasan, apabila ada
pesaing yang membuka jenis usaha yang sama dan cita rasa yang mendekati dengan
warung bakmi tersebut serta memiliki tempat yang lebih luas dan nyaman untuk
menikmati makanan yang dihidangkan, maka tidak menutup kemungkinan apabila lama
kelamaan usaha bakmi jawa yang dominan tadi akan ditinggalkan oleh para
pelanggan potensialnya.
1.2. Pasar dan Pemasaran
Pengertian
pasar secara sederhana dapat diartikan sebagai tempat bertemunya para penjual
dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian ini mengandung arti pasar
memiliki tempat atau lokasi tertentu. Namun dalam praktiknya pengertian pasar
dapat lebih luas lagi. Artinya pembeli dan penjual tidak harus bertemu disuatu
tempat untuk melakukan transaksi, tetapi cukup melalui sarana elektronik
seperti, faksimili atau melalui internet.
Pengertian
lain yang lebih luas tentang pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli
potensial atas suatu produk. Pasar nyata maksudnya adalah himpunan konsumen
yang memiliki minat, pendapatan, dan akses pada suatu produk atau jasa
tertentu.
Dalam
pasar ini konsumen melakukan transaksi, hal ini disebabkan konsumen didukung
dengan minat atau keinginan untuk membeli serta memiliki pendapatan atau akses.
Jika masih merupakan keinginan dan suatu saat apabila telah memiliki pendapatan
dan ada akses merekan akan membeli, kelompok ini merupakan pasar potensial.
Pasar juga dapat diartikan pula sebagai mekanisme yang terjadi antara
pembeli dan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan permintaan dan
penawaran. Permintaan adalah jumlah barang yang diminta konsumen pada berbagai
tingkat harga pada suatu waktu tertentu.
1.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)
o Perilaku konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend
dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah
dianggap kuno.
o Ketersediaan dan harga barang sejenis
pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya
sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
o Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia
dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah
maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar
jarang beli.
o Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik,
maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya
seperti bbm/bensin.
o Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang
menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa
(ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan
lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
2.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)
o Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk
sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual
yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk
tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan
pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
o Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan
sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin
keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin
produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang
rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah
untuk menarik minat konsumen.
o Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual
jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat
permintaan konsumen yang turun.
o Ketersediaan dan harga barang
pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar
dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang
lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun
dikurangi.
o Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang
perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan
harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai
faktor.
2.3.
Struktur Pasar
Struktur
pasar yang digunakan untuk mengetahui jumlah permintaan dan penawaran serta
jenis barang yang ada di pasar saat ini yaitu :
1.
Pasar persaingan sempurna
Suatu
pasar di mana terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli, sehingga tindakan
penjual secara individu tidak mempengaruhi hargan barang dipasar. Produk yang
dihasilkan produsen relatif sama (homogen). Dalam pasar ini setiap produsen
adalah pengambil harga (price taker). Promosi tidak begitu diperlukan dan untuk
mencari keuntungan perusahaan harus mampu menentukan berapa tingkat produksi
yang akan dihasilkan.
2.
Pasar persaingan monopolistik
Suatu
pasar di mana terdapat banyak penjual atau perusahaan dan memiliki
ukuran-ukuran yang relatif sama besarnya. Produk yang dihasilka berbeda corak.
Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan dalam menentukan dan mempengaruhin
tingkat harga, sehingga untuk memperoleh penjualan yang tinggi memerlukan
promosi yang sangat besar.
3.
Pasar oligopoli
Sebuah
struktur pasar yang hanya terdapat sedikit penjual. Barang yang dihasilkan
adalah barang standar dan barang berbeda corak. Hambatan untuk memasuki
industri ini sangat sulit, hal ini disebabkan modal yang diperlukan relatif
besar. Peran iklan sangat dominan untuk meningkatkan penjualannya. Perusahaan
dalam pasar ini jarang bersaing mengenai harga, tetapi bersaing pada faktor
lain seperti kualitas atau desain.
4.
Pasar monopoli
Struktur
pasar di mana hanya terdapat satu penjual saja. Barang yang dihasilkan tidak
mempunyai barang pengganti yang mirip. Sangat sulit memasuki industri ini karna
ada nya hambatan penguasaan bahan mentah yang strategis oleh pihak-pihak
tertentu, terdapat skala ekonomi, dan peraturan pemerintah. Untuk memperoleh
kentungan yang maksimal perusahaan harus mampu menentukan tingkat harga dan
jumlah produk yang harus dijual secara bersamaan.
Pemasaran dapat pula diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan
menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha
menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang maupun jasa kepada konsumen
di pasar. Kelompok pasar terdiri dari :
·
Pasar konsumen
·
Pasar industrial
·
Pasar resseler dan
·
Pasar pemerintah
2.4. Segmentasi Pasar, Pasar sasaran, dan Posisi Pasar
2.4.1. Segmentasi pasar (Market Segmentation)
Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli
yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda
pula. Untuk melakukan segmentasi pasar terdiri dari beberapa variabel yang
harus diperhatikan agar segmentasi yang telah dilakukan tepat sasaran.
Variabel untuk melakukan segmentasi
terdiri dari segmentasi pasar konsumen dan segmentasi pasar industrial.
Variabel utama untuk melakukan segmentasi menurut philip Kotler, antara lain :
a)
Segmentasi berdasarkan geografis (bangsa, provinsi,
kabupaten, kecamatan, iklim).
b)
Segmentasi berdasarkan demografis (umur, jenis kelamin,
ukuran keluarga, daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama,
ras).
c)
Segmentasi berdasarkan psikografis (kelas sosial, gaya
hidup, karakteristik kepribadian).
d)
Segmentasi berdasarkan perilaku (pengetahuaan, sikap,
kegunaan, tanggap terhadap suatu produk).
2.4.2. Pasar Sasaran (Market Targeting)
Secara
umum pengertian menetapkan pasar sasaran adalah mengevaluasi keaktifan setiap
segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk
dilayani. Kegiatan menetapkan pasar meliputi :
a.
Evaluasi segmen pasar
·
Ukuran dan pertumbuhan segmen seperti data penjualan
terakhir, proyeksi laju pertumbuhan, dan margin laba dari setiap segmen.
·
Struktural segmen yang menarik dilihat dari segi
profitabilitas.
·
Sasaran dan sumber daya perusahaan.
b.
Memilih segmen, yaitu menentukan satu atau lebih segmen
yang memilki nilai tinggi bagi perusahaan, menentukan segmen mana dan berapa
banyak yang dapat dilayani.
·
Pemasaran serbasama. Melayani semua pasar dan tawaran
pasar dalam arti tidak ada perbedaan.
·
Pemasaran serbaaneka, merancang tawaran untuk semua
pendapatan, tujuan atau kepribadian. Seperti beda desain untuk industri mobil.
·
Pemasaran terpadu, khusus untuk sumber daya manusia yang
terbatas.
c.
Posisi Pasar (Market Positioning)
Menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atas suatu pasar. Tujuan
penetapan posisi pasar (martket positioning) adalah untuk membangun dan
mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang dihasilkan ke dalam benak
konsumen.
Penentuan posisi pasar bagi produk barang dari sebuah perusahaan adalah
sangat penting. Menentukan posisi pasar yaitu menentukan posisi yang kompetitif
untuk produk pasar. Produk diposisikan pada posisi yang diinginkan oleh konsumen,
sehingga dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menentukan di mana posisi yang ingin
ditempati dalam segmen tersebut.
Menurut Kotler dalam Gunawan (2000:365), mengemukakan bahwa posisi pasar
adalah sebagai berikut :
1.
Dapat diperoleh posisi bersaing yang lebih baik bagi
produk yang bersangkutan.
2.
Mendapatkan posisi yang lebih efektif dan lebih menarik
dalam pasar yang terbatas.
3.
Memisahkan dua atau lebih merk perusahaan yang sama untuk
meminimisasi kanibalisasi.
4.
Mendapatkan peluang pasar yang dapat dimanfaatkan untuk
pemasaran produk baru atau merk lain.
5.
Meng identifikasi konsumen baru yang potensial.
6.
Meningkatkan kemampuan strategi pemasaran.
Kemudian oleh Kasmir (2004:121), mengemukakan bahwa untuk menentukan
posisi pasar janganlah dilakukan secara sembarangan, akan tetapi perlu
dilakukan strategi yang benar, sehingga posisi pasar yang diinginkan tepat
sasarannya.
Adapun
tahapan dalam melaksanakan strategi penentuan posisi pasar adalah sebagai
berikut:
1.
Identifikasi keunggulan kompetitif
Didalam suatu produk terdapat berbagai keunggulan jika dibandingkan
dengan produk pasaing. Tujuan manajemen mengidentifikasi keunggulan tersebut
adalah meng-identifikasi keunggulan tersebut sebanyak dan selengkap mungkin.
Hal ini dilakukan dengan mengadakan perbedaan, yaitu
·
Diferensiasi produk
·
Diferensiasi personil pemasaran
·
Diferensiasi citra.
2. Memilih keunggulan
kompetitif yang tepat
Setelah diidentifikasi keunggulan-keunggulan kompetitif, lalu dipilih
yang paling memberikan keunggulan yang paling banyak. Pertimbangannya adalah
sebagai berikut:
·
Berapa banyak perbedaan dipromosikan
·
Perbedaan mana yang dipromosikan.
3.
Mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi yang dipilih
Posisi pasar yang telah dipilih sebaiknya diwujudkan, kemudian
dikomunikasikan ke berbagai pihak yang membutuhkan termasuk pihak intern
perusahaan.
2.5. Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
1.
Strategi produk
Pihak perusahaan terlebih dahulu harus mendefenisikan, memilih, dan
mendesain suatu produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang
akan dilayani. Produk dapat berupa barang (benda berwujud) dan jasa (tidak
berwujud). Strategi produk yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan
suatu produk adalah sebagai berikut :
a.
Penentuan logo dan moto.
b.
Menciptakan merek.
c.
Menciptakan kemasan.
d.
Keputusan label.
2.
Strategi harga
Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat
harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk yang ditawarkan.
Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang
ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut dipasar. Ada tiga, yaitu
:
a.
Skimming pricing, harga awal produk yang ditetapkan
setinggi-tingginya dengan tujuan bahwa produk atau jasa memiliki kualitas
tinggi.
b.
Penetration pricing, dengan menetapkan harga yang
serendah-rendahnya mungkin dengan tujuan untuk menguasai pasar.
c.
Status quo pricing, harga ditetapkan sesuai dengan harga
pesaing.
3.
Strategi Lokasi Dan Distribusi
Penentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana pendukung
menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar konsumen mudah menjangkau
setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang dan jasa. Hal- hal yang
perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi adalah dengan
pertimbangan sebagai berikut :
a.
Dekat dengan kawasan industri.
b.
Dekat dengan lokasi perkantoran.
c.
Dekat dengan lokasi pasar.
d.
Dekat dengan pusar pemerintahan.
e.
Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat.
f.
Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi.
g.
Sarana dan prasarana (jalan, pelabuhan, listrik dan
lain-lain).
4.
Strategi Promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Dalam kegiatan
ini perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk atau jasa yang
dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Paling tidak ada empat macam
sarana promosi yang digunakan oleh setiap perusahaan dalam mempromosikan baik
produk maupun jasanya. Keempat macam sarana promosi itu adalah :
a.
Periklanan (advertising)
b.
Promosi penjualan (sales promotion)
c.
Publisitas (publicity)
d.
Penjualan pribadi (personal selling)
2.6. Peramalan di Masa yang Akan Datang
Peramalan merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa yang
akan terjadi di masa yang akan datang pada saat sekarang. Peramal harus mencari
data dan informasi masa lalu. Data dan informasi masa lalu merupakan perilaku
yang terjadi di masa lalu dengan berbagai kondisi pada saat itu.
Kondisi yang menyebabkan perilaku data dan informasi tersebut bisa
dijadikan acuan bagi kondisi sekarang dan di masa yang akan datang. Hal ini
perlu dilakukan mengingat di masa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian.
Untuk melakukan peramalan permintaan di masa yang akan datang dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.
Survei niat pembeli
2.
Gabungan pendapat tenaga penjual
3.
Pendapat ahli
4.
Metode tes pasar analisis deret waktu
5.
Analisis permintaan secara statistik.
Penyusunan
ramalan dapat dilakukan atas dasar, antara lain :
a.
Apa kata orang, penelitian atas pendapat pembeli, tenaga
penjual, dan pendapat para ahli.
b.
Apa yang dilakukan orang, uji pasar, dan tanggapan
pembeli.
c.
Apa yang telah dilakukan orang, perilaku pembeli dimasa
lalu, dengan deret waktu atau analisis regresi.
1.
Langkah-Langkah Peramalan
Agar peramlan memberikan hasil yang memuaskan, maka haruslah mengikuti
prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam peramalan. Dengan
mengikuti setiap langkah yang telah ditetapkan paling tidak dapat menghindarai
kesalahan, sehingga hasil ramalan tidak perlu diragukan.
Secara umum langkah-langkah yang
dilakukan dalam peramalan sebagai berikut :
a.
Mengumpulkan data
Data yang dikumpulkan selengkap mungkin untuk beberapa periode.
Pengumpulan data bisa dilakukan dengan pengumpulan data sekunder yaitu data
yang diperoleh dari berbagai sumber seperti perpustakaan, majalah, serta
laporan lainnya dan pengumpulan data primer, data yang diperoleh dari lapangan
dengan menggunakan observasi, wawancara atau dengan menyebarkan kuesioner.
b.
Mengolah data
Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data sehingga akan
diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan untuk melakukan peramalan
melalui metode peramalan yang ada
c.
Menentukan metode peramalan
Peramalan yang diinginkan adalah dengan menggunkan metode yang paling
tepat. Pemilihan metode peramalan adalah dengan mempertimbangkan faktor horizon
waktu, pola data, jenis peramalan, faktor biaya, ketepatan dan kemudahan
penggunaannya.
d.
Memproyeksikan data
Agar dapat meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan maka perlu
dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan seperti perubahan
ekonomi, politik, sosial atau perubahan kemasyarkatan lainnya untuk beberapa
periode.
e.
Mengambil keputusan
Hasil peramalan yang telah dilakukan digunkan untuk mengambil keputusan
untuk membuat berbagai perencanaan seperti perencanaa produksi, keuangan,
penjualan dan perencanaan lainnya baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang.
2.
Jenis-jenis Metode Peramalan
a.
Deret Waktu (Time Series)
Analisis time series merupakan hubungan antara variabel yang dicari
(independent) dengan variabel yang memengaruhinya (dependent variable), yang
dikaitkan dengan waktu seperti mingguan , bulan, triwulan, caturwulan, semester
atau tahun. Dalam analisis time series
ini yang menjadi variabel adalah waktu. Metode peramalan ini terdiri
dari :
1.
Metode Smooting, jenis peramalan jangka pendek seperti
perencanaan persediaan, perencanaan keuangan.
2.
Metode Boy Jenkins, merupakan deret waktu dengan
menggunakan metode matematis dan digunakan untuk peramalan jangka pendek.
3.
Metode proyeksi tren dengan regresi, metode yang
digunakan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Metode ini menggunakan data
minimal 2 tahun dan semakin banyak semakin baik.
b.
Sebab Akibat (causal methods)
Metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara variabel yang
diperkirakan dengan variabel lain yang memengaruhinya tetapi bukan waktu.
Metode peramlan ini terdiri dari :
1.
Metode Regresi dan korelasi, metode yang digunakan baik
untuk peramalan permintaan maupun penjualan.
2.
Metode Input-Ouput, metode yang digunakan untuk ramalan
jangka panjang yang biasanya digunakan untuk menyusun tren ekonomi jangka
panjang. Data yang digunakan biasanya lebih dari sepuluh tahun.
3.
Metode ekonometri, peramalan ini didasarkan pada sistem
pemasaran regresi yang diestimasi secara simultan. Data yang digunakan biasanya
data kuartalan.
2.7. Cara Mengestimasi Pasar
Untuk mengetahui besarnya pasar nyata, potensi dasar dan total pasar
dalam suatu wilayah perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu. Penelitian
dilakukan untuk memperoleh data, baik dengan metode yang relevan seperti
melalui survei, kuesioner atau dengan mengumpulkan data skunder dari berbagai
sumber. Kemudian untuk mengetahui pasar nyata dan pasar potensi dapat digunakan
beberapa metode antara lain metode pendapat, metode eksperimen dan metode
survei.
Pertumbuhan
penduduk dan transportasi masyarakat juga menjadi pertimbangan, misalnya
kehadiran perumahan atau perkantoran di suatu lokasi juga sangat menunjang.
Demikian juga adanya penambahan jalur transportasi serta meningkatnya
pendapatan masyarakat juga harus menjadi pertimbangan lebih lanjut.
Source :
- http://adedittadaeli.blogspot.com/2013/06/makalah-aspek-pasar-dan-pemasaran.html
- http://nanangbudianas.blogspot.com/2013/02/posisi-pasar.html
- http://erwinnote.wordpress.com/2011/11/20/aspek-pasar-dalam-studi-kelayakan-bisnis/
- http://ferdinand-penilai.blogspot.com/2011/12/aspek-pasar-dan-pemasaran-dalam-studi.html
- http://adifirman.wordpress.com/tag/aspek-pasar-dan-pemasaran/
- http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-permintaan-dan-penawaran-hukum-faktor-yang-mempengaruhi.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Penawaran_dan_permintaan
- http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-pasar-dan-jenis-jenis-pasar.html
- http://myworld-wahyuindra.blogspot.com/2012/11/aspek-pasar-dan-pemasaran-dalam-studi.html
good..
ReplyDelete